Berbagai Manfaat Bambu Budha Untuk Kesehatan
Selamat datang Ayah bunda di website Resep Herbal. Disini kita akan bahas mengenai berbagai manfaat tanaman herbal bernama Bambu Budha yang juga biasa dipanggil Bambu blenduk, Bambu perut, Bambu gendang.
Bambu Budha
Obat Demam
- Bambu Budha yang juga punya nama latin Bambusa ventricosa ternyata bisa untuk mengobati Demam
- Berbagai bagian yang bisa dimanfaatkan antara lain: Tunas dan Daun
- Nama lain: Bambu blenduk, Bambu perut, Bambu gendang.
Kenalan dengan Bambu Budha
Bambu Budha (latin: Bambusa ventricosa) adalah salah satu tanaman yang biasa ditemukan di Pinggiran Sungai, Pegunungan dan Daratan. Agar bisa tumbuh maksimal, tumbuhan ini memerlukan matahari penuh dan butuh keteduhan. Bambu Budha biasa dipakai untuk obat Demam. Tanaman herbal ini adalah salah satu dari 105 tanaman lain dengan awalan B.
Berbagai manfaat Bambu Budha
Bambu Budha mengandung bahan-bahan kimia seperti Tanin, polifenol, saponin, general glycosides, cyanogenic glycosides, flavonoid, kumarin.
Bambu Budha mempunyai beberapa khasiat antara lain: Mengeluarkan racun dari dalam tubuh, digunakan untuk penyakit demam, hematuria, epistaksis dan epilepsi infantil, mendinginkan, menenangkan, dan menghilangkan dahak, mengobati paru-paru.
Resep Tradisional untuk Bambu Budha
Jika ayah bunda mencari jamu atau ramuan tradisional dengan bahan dasar Bambu Budha, ayah bunda berada di website yang tepat. Tak cuman berisi info mengenai Bambu Budha. Kita juga sediakan resep ramuan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit memakai Bambu Budha.
Obati Demam Dengan Bambu Budha
Bambu Budha yang juga punya nama latin Bambusa ventricosa ternyata bisa untuk mengobati demam. Cek 4 langkah di bawah untuk mengetahui caranya.
- Ambil 1 batang bambu budha cuci hingga bersih.
- Kupas lapisan tengah batang yang berwarna kehijauan.
- Parut lalu peras dan ambil airnya.
- Minum.
Budidaya Bambu Budha
Untuk membudidayakan Bambu Budha, ada beberapa karakteristik yang perlu ayah bunda ketahui. Seperti bagaimana penyebaran tanamannya, ekologinya juga ciri-ciri fisiknya. Mari kita bahas satu persatu.
- ["Perbanyakan tanaman bambu budha dilakukan dengan biji dan stek.","Perbanyakan melalui stek, pilih batang dan potong cabang utama bambu budha. Cabang sebaiknya dipotong pada usia muda hingga sedang (1-2 tahun) untuk menjamin tingkat kelangsungan hidup yang tinggi. Buang bagian atas meninggalkan 2-3 node dan pembengkakan basal. Stek bambu ini biasanya panjangnya sekitar 30 cm.\u00a0Sebagai alternatif (untuk memberikan hasil yang lebih cepat) celupkan potongan bambu ke dalam campuran zat pengatur tumbuh atau hormon perakaran selama 24 jam, dan tutup bagian atas potongan dengan lilin untuk mencegah pengeringan. Tanam stek bambu secara vertikal (sebaiknya sedikit miring), baik dalam polybag atau bedengan sedemikian rupa sehingga rimpang membengkak dan satu buku tetap di bawah permukaan tanah dan setidaknya satu atau dua buku di atas permukaan."]