Berbagai Manfaat Porang Untuk Kesehatan
Selamat datang Ayah bunda di website Resep Herbal. Disini kita akan bahas mengenai berbagai manfaat tanaman herbal bernama Porang yang juga biasa dipanggil Kerubut (Sumatra), Badur (Jawa), Acung (Sunda).
Porang
Obat Bisul
- Porang yang juga punya nama latin Amorphophallus muelleri ternyata bisa untuk mengobati Bisul
- Berbagai bagian yang bisa dimanfaatkan antara lain: Umbi
- Nama lain: Kerubut (Sumatra), Badur (Jawa), Acung (Sunda).
Kenalan dengan Porang
Porang (latin: Amorphophallus muelleri) adalah salah satu tanaman yang biasa ditemukan di Daratan. Agar bisa tumbuh maksimal, tumbuhan ini memerlukan butuh keteduhan. Porang biasa dipakai untuk obat Bisul. Tanaman herbal ini adalah salah satu dari 90 tanaman lain dengan awalan P.
Berbagai manfaat Porang
Porang mengandung bahan-bahan kimia seperti Kalsium oksalat, xylose, arabinose, rhamnose, glucose, galactose, mannose, mannan, glukomanan (β-D-glukosa dan β-D-mannosa).
Porang mempunyai beberapa khasiat antara lain: Menurunkan kadar kolesterol, gula dalam darah (diabetes) dan berat badan, meningkatkan fungsi pencernaan dan imun, mengatasi sembelit, dan bisul.
Resep Tradisional untuk Porang
Jika ayah bunda mencari jamu atau ramuan tradisional dengan bahan dasar Porang, ayah bunda berada di website yang tepat. Tak cuman berisi info mengenai Porang. Kita juga sediakan resep ramuan tradisional untuk mengobati berbagai penyakit memakai Porang.
Obati Bisul Dengan Porang
Porang yang juga punya nama latin Amorphophallus muelleri ternyata bisa untuk mengobati bisul. Cek 3 langkah di bawah untuk mengetahui caranya.
- Cuci 5 g umbi segar sampai bersih kemudian parut.
- Hasil parutan ditempelkan pada bagian yang terkena bisul.
- Efek samping : Jangan memakan umbi ini secara langsung karena menyebabkan rasa gatal ketika dimakan.
Budidaya Porang
Untuk membudidayakan Porang, ada beberapa karakteristik yang perlu ayah bunda ketahui. Seperti bagaimana penyebaran tanamannya, ekologinya juga ciri-ciri fisiknya. Mari kita bahas satu persatu.
- ["Perbanyakan secara generatif (biji) dan vegetatif (umbi batang, umbi daun, dan stek daun).","Panen pertama kali dilakukan saat tanaman berusia 3 tahun dan selanjutnya setahun sekali."]